SELAMAT MENJELAJAHI BLOG AL-BADRI

Kisah perjalanan Asik

on Rabu, 28 September 2011
Foto ini di ambil pada awal-awal perkuliahan sekitar tahun 2009 semester 2 di jembatan yang menghubungkan palangkaraya ke daerah kahayan. dimana saat itu saya hendak berkunjung kerumah teman di pangkoh 3 sekaligus memperpanjang pajak motor di Pulang Pisau. sungguh pengalaman yang luar biasa bisa menjelajahi kabupaten Pulang Pusau dan sekitarnya. disana saya mendapatkan pengalaman yang luar biasa tentang kehidupan, pendidikan, dan pengalaman tentang letak-letak desa pangkoh.
          Jadwal keberangkatan sudah direncanakan seminggu sebelumnya, yaitu sebelum ujina akhir semester 2, rencana yang berangkat berjumlah 6 orang tetapi tidak sesuai rencana jadi, yang hanya bisa berangkat hanya 3 orang sahabat yaitu Abdul Alui (aca 108 044), Badriansyah (aca 108 040) [penulis],dan Didik Riadi (aca 108 094). Kami bertiga berangkat pada hari sabtu pagi sekitar jam 06.00 WIB dari Palangkaraya, dengan perbekalan seadanya. diperjalanan kami melewati banyak desa-desa kecil yang semua saya tanyakan nama dan kabupaten apa? tapi hanya sebagain kecil yang bisa dijawab Didik yang merupakan orang yang sering melewati daerah sepanjang jalan itu, karena kediamannya lah yang akan kami tuju yaitu Pangkoh 3. \

singkat cerita kami sampai di Pulang Pisau yang ternyata masih separoh perjalanan dari tempat tujuan. hihihihihihi. Di pulang pisau kami mencari POLRES tempat memperpanjang pajak motor kami, setelah ketemu ternyata sudah tutup, karena kami kesana sudah jam 02.00 WIB yang mana waktu tutup kantor jam 12.00 waktu setempat. kami pun sedikit kecewa, tapi Didik punya rencana untuk melanjutkan perjalanan kerumahnya dulu baru hari senin pagi-pagi kami berangkat dari sana agar sempat mengurus pajak yang hampir mati. kami pun melajutkan perjalanan

Di perjalanan perutpun mulai menagih jatahnya, kebetulan kami menemukan tempat makan yang pernah disinggahi Didik yang sering pulang pergi di daerah situ. untungnya ada moshola kami pun membersihkan diri untuk sholat Djukhur dulu sebelum makan siang sungguh luar biasa rasanya bisa sholat dalam perjalanan. kami memesan makanan yang berbeda, maklum selera kami ber tiga berbeda semua hihihihihihi.

Setelah makan selesai, kami melanjutkan perjalanan yang mana sampai disuatu pergbelokan jalan tajam yang anehnya diujung perbelokan tersebut terdapat desa kecil yang berjualan dipinggir jalan perbelokan tersebut, mereka tidak takut bisa tertabrak kendaraan yang mungkin oleng atau lepes kendali saat menikung di situ. kami tiba-tiba berhenti di desa itu, sayapun bertanya kenapa?............ ternyata kami akan menyebrangi sungai dari desa itu yang mana untuk bisa kepangkoh harus menyebrangi sungai dengan Very (kapal pengangkut kendaraan yang dirancang khusus). kamipun menyebrang........

Di dalam veri penyebrangan terlintas pertanyaan yang ingin saya sampaikan ke Didik, yaitu mengenai nama desa tersebut dan nana sungai yang kami sebrangi, dia pun menjawab semua pertanyaan saya. Dimana dana desa tersebut...........................dan nama sungainya.........................

setelah sapai disebrang kami melanjutkan perjalanan kami,.......

singkat cerita... setelah menenpuh perjalanan kurang lebih 2 jam, kami sapai di pangkoh 9, saya sempat bingung airnya warna merah dan disebut sungai, yang mana bagi saya itu hanya kerokan parit besar. tapi warganya sangat senang madi disana. saya hanya diam dan memendam pertanyaan saya.

Setelah melewati banya desa-desa yang kamipun sampai disuatu desa. orang-orang disana selalu ditegur oleh Didik saya berpikir mungkin ini desanya Didik, ternyata benar, dia sepertinya senang dan bercerita sambil jalan tentang desanya. Saya pun mendengarkan dengan cermat... saking asiknya bercerita tak terasa kami melewati hunta-hutan yang hanya ada jalan dengan lebarnya 1 meter. ternyata untuk sampai kerumahnya didik, harus melewati hutan kecil yang sungguh sejuk udaranya padahal sudah sore, tapi terasa seperti pagi hari saja. akhirnya kami sampai dirumahnya sekitar jam 04.00 waktu setempat. kamipun berhenti didepan rumah yang tidak asing lagi bagi Didik, dia masuk duluan mengetuk pintu dan mengucapkan salam. yang keluar rumah dan membukan pintu ternyata ibundanya, dia langsung salaman dan mencium tangan sang ibu, dan memperkenalkan saya dan Alui. kami berdua pun menyalami dan mencium tangan ibundanya Didik. 

Didik menjeskan maksud kedatangan kami yang mendadak tanpa pemberitahuan terlebih dahulu oleh kami, kami pun dipersilahkan masuk, kami disuruh istirahat didalam kamarnya Didik, Astafirullah saya tersentak terkejut ternyata saya belum sholat asyar. saya mengingatkan Didik dan Alui, Kami bergegas membersihkan diri dan sholat, selah solat kami ingin mandi, lucunya kami tidak membawa sabun mandi. trus waktu mau mandi ternyata Didik tidak ada dirumah tah kemana dia pergi setelah sholat tadi. kami berdua saya dan Alui bingung mau mandi kemana, karena belum sempat bertanya dimana kamar mandi dan WCnya. saya dan Alui sudah siap dengan handuk dan baju ganti masing-masing, untuk mengisi waktu sementara menuggu Didik datang kami berdua keluar rumah dan duduk dikursi yang ada pohon rimbunya didepan kanan rumah. tiba-tiba ada seorang wanita muda, lewat didepan rumah mau masuk rumah tetapi dari samping, Alui menyakan ke wanita itu dimana tempat mandi, hehehe bertanya tanpa menganal orang itu siapa kali aja cuma orang leawa, untungnya itu Adenya Didik anak dari omnya. dia memperkenalkan dirinya saya sudah lupa namanya. dia menunjukan kamar mandinya yang terletak dinelakang rumah. kamar mandi tersebut terpisah sekitar 8 meter dari rumah....... bersambung......





Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

1 komentar:

Alui Abdullah mengatakan...

Ceritanya meleset sedikit.......
Mana cerita mama didik masak ayam....

ditunggu episode 2

Posting Komentar